Dek, jika kalian sudah 18+, delapan belas tahun ke atas, maka please:
1. Berusaha dulu maksimal sebelum berteriak
Dalam situasi apapun, cari dulu, berusaha dulu, baru rusuh berteriak. Belajar misalnya, dibaca dulu, latihan dulu, baru berteriak. Ada sesuatu yg menarik, pelajari dulu, baru nanya. Itulah gunanya kita dikasih mata, akal, dsbgnya, bisa baca, bisa berpikir. Digunakan untuk “riset”--istilah kerennya, baru setelah mentok, silahkan bertanya. Bahkan dalam kasus nyari HP yg terselip, dicari dulu, baru rusuh berteriak. Jangan ‘manja’ bin mudah banget merepotkan orang lain. Itu akan melatih kita jadi tahan banting, tidak mudah mengeluh. Pun tidak mudah heboh. Apalagi mengeluh dan heboh di dunia maya. Dikit2 mengeluh. Dikit2 pamer. Nggak mau kan?
2. Mulailah berpikir kalian mau jadi apa
Ini serius. Usia 18 tahun, cukup sudah utk mulai meletakkan visi kalian besok lusa. Tidak jaman lagi sekolah misalnya, simpel karena disuruh sekolah saja. Kuliah, karena daripada tdk ada kerjaan lain. Di usia 18 tahun, seharusnya tahu persis kenapa saya sekolah di sini, kenapa sy kuliah di sini, dan kenapa ini pilihan saya. Kalau sudah terlanjur nasib begitu, mulailah menyukai pilihan yg ada, sungguh2 dijalani.
3. Bukan masanya lagi ikut-ikutan
Mulailah mengambil jalan yg memang gue banget. Tahu persis mau ngapain. Ketahuilah, saat kita ikut2an, ramai orang melakukannya, maka semua orang akan tiba pada titik yg sama. Tapi saat kita memilih jalan sendiri, yg kita yakin itu baik dan positif, insya Allah, kalaupun besok lusa gagal, kita tidak berakhir di “ending” yg sama dgn jutaan orang lain. Misalnya, saat teman sibuk dan asyik pacaran, kita tidak otomatis harus melakukannya. Saat teman2 kita baper nasional, kita tdk harus ikutan baper.
4. Jangan habiskan waktu sia-sia
Main gagdet itu menyenangkan, tapi kalau setiap menit kalian cuma melotot menatap gadget, nggak gitu juga keles. Kalau nilai2 kita jelek, saatnya mulai bercermin, kita lebih sering buka buku atau buka HP? Kalau kita gagal ini, gagal itu, nggak dpt di kampus yg kita cita2kan, juga sama, apakah kita memang serius belajar, atau lebih banyak hal sia2. Termasuk alay, nongkrong di flyover, keluyuran malam2, asyik sekali kemana2, itu fatamorgana saja. Seru sekarang, besok lusa baru nangis2 darah menyesal.
5. Mulailah memilih dan memilah
Nge-fans misalnya, mulailah memilih mana yg bermanfaat mana yg tidak lagi. Baca buku, nonton film, dan semua aktivitas lainnya, di usia 18+ itu sudah saatnya pintar menyeleksi. Mana yg akan membuat pengetahuan kita bertambah, mana yg tidak. Mana yg membuat jiwa kita diisi oleh asupan gizi terbaik, mana yg sebaliknya. Di dunia maya, lebih-lebih lagi, filter apa yg akan kalian ikuti, dengarkan. Misalnya, “Saya mah, mual banget ikut page Tere Liye, bahas jodoh melulu, mending sy baca buku2 agama saja.” Bagus!
6. Carilah hobi yg menyenangkan, tekuni
Usia 18 tahun masih terhitung masa keemasan untuk menekuni hobi. Suka menulis, mulailah menulis dengan semangat. Suka aktivitas sosial, tekuni. Suka menggambar, mendesain, tekuni. Apapun hobi kalian, tekuni, boleh jadi itu menjadi jalan masa depan yg lebih baik. Masa depan, akan dimiliki oleh orang2 kreatif, produktif. Sekecil apapun sebuah hobi, itu bisa menakjubkan saat kalian menekuninya dan menjadi terbaik di bidang itu.
7. Sayangi teman2 kalian
Barangsiapa yg di usia 18 tahun memiliki hubungan pertemanan yg menyenangkan, maka besok lusa, dia akan punya teman2 terbaik. Teman di sekolah, teman di sekitar rumah, teman sesama penyuka hobi tertentu, dsbgnya, dsbgnya. Barangsiapa yg di usia 18+ tahun tdk punya teman, susah membayangkan besok lusa punya teman2 terbaik. Tidak selalu benar, tapi ini menarik dipikirkan. Carilah teman2 terbaik, yg saling menasehati, saling belajar, bukan cuma asyik seru2an saja.
8. Hormati orang tua kalian
Usia 18 tahun itu rentan dengan kabur dari rumah, bertengkar dgn orang tua, dll. Tapi jangan lakukan itu. Bahkan saat kalian tidak paham apa alasannya, selalu dengarkan orang tua, patuhi mereka.
9. Jangan coba-coba tergoda hal negatif
Terakhir, JANGAN pernah coba2 melakukan hal negatif yang amat terlarang. Daftarnya panjang, kalian bisa menuliskannya sendiri. Bentengi diri kalian dari hal2 tersebut, mulai dari memilih teman yg baik, jangan mau terpancing coba2. Sibukkan diri, biar tdk tergoda, lebih baik habiskan waktu di rumah bersama keluarga daripada keluyuran tdk jelas.
Masa muda itu singkat tapi sangat penting utk pondasi masa depan. Ketahuilah, meski mereka tidak pernah mau mengakuinya, adalah fakta, jutaan orang dewasa hari ini menyesal kenapa dulu saat usia muda tdk mulai serius menata hidupnya. Jadi tidak perlu ditambahi lagi jumlahnya. Besok lusa, jika hidup kita ngaco, eror, penuh masalah, boleh jadi itu berkorelasi erat dgn usia 18 tahun dulu. Pikirkanlah.
Diambil dari akun facebook Tere Liye
1. Berusaha dulu maksimal sebelum berteriak
Dalam situasi apapun, cari dulu, berusaha dulu, baru rusuh berteriak. Belajar misalnya, dibaca dulu, latihan dulu, baru berteriak. Ada sesuatu yg menarik, pelajari dulu, baru nanya. Itulah gunanya kita dikasih mata, akal, dsbgnya, bisa baca, bisa berpikir. Digunakan untuk “riset”--istilah kerennya, baru setelah mentok, silahkan bertanya. Bahkan dalam kasus nyari HP yg terselip, dicari dulu, baru rusuh berteriak. Jangan ‘manja’ bin mudah banget merepotkan orang lain. Itu akan melatih kita jadi tahan banting, tidak mudah mengeluh. Pun tidak mudah heboh. Apalagi mengeluh dan heboh di dunia maya. Dikit2 mengeluh. Dikit2 pamer. Nggak mau kan?
2. Mulailah berpikir kalian mau jadi apa
Ini serius. Usia 18 tahun, cukup sudah utk mulai meletakkan visi kalian besok lusa. Tidak jaman lagi sekolah misalnya, simpel karena disuruh sekolah saja. Kuliah, karena daripada tdk ada kerjaan lain. Di usia 18 tahun, seharusnya tahu persis kenapa saya sekolah di sini, kenapa sy kuliah di sini, dan kenapa ini pilihan saya. Kalau sudah terlanjur nasib begitu, mulailah menyukai pilihan yg ada, sungguh2 dijalani.
3. Bukan masanya lagi ikut-ikutan
Mulailah mengambil jalan yg memang gue banget. Tahu persis mau ngapain. Ketahuilah, saat kita ikut2an, ramai orang melakukannya, maka semua orang akan tiba pada titik yg sama. Tapi saat kita memilih jalan sendiri, yg kita yakin itu baik dan positif, insya Allah, kalaupun besok lusa gagal, kita tidak berakhir di “ending” yg sama dgn jutaan orang lain. Misalnya, saat teman sibuk dan asyik pacaran, kita tidak otomatis harus melakukannya. Saat teman2 kita baper nasional, kita tdk harus ikutan baper.
4. Jangan habiskan waktu sia-sia
Main gagdet itu menyenangkan, tapi kalau setiap menit kalian cuma melotot menatap gadget, nggak gitu juga keles. Kalau nilai2 kita jelek, saatnya mulai bercermin, kita lebih sering buka buku atau buka HP? Kalau kita gagal ini, gagal itu, nggak dpt di kampus yg kita cita2kan, juga sama, apakah kita memang serius belajar, atau lebih banyak hal sia2. Termasuk alay, nongkrong di flyover, keluyuran malam2, asyik sekali kemana2, itu fatamorgana saja. Seru sekarang, besok lusa baru nangis2 darah menyesal.
5. Mulailah memilih dan memilah
Nge-fans misalnya, mulailah memilih mana yg bermanfaat mana yg tidak lagi. Baca buku, nonton film, dan semua aktivitas lainnya, di usia 18+ itu sudah saatnya pintar menyeleksi. Mana yg akan membuat pengetahuan kita bertambah, mana yg tidak. Mana yg membuat jiwa kita diisi oleh asupan gizi terbaik, mana yg sebaliknya. Di dunia maya, lebih-lebih lagi, filter apa yg akan kalian ikuti, dengarkan. Misalnya, “Saya mah, mual banget ikut page Tere Liye, bahas jodoh melulu, mending sy baca buku2 agama saja.” Bagus!
6. Carilah hobi yg menyenangkan, tekuni
Usia 18 tahun masih terhitung masa keemasan untuk menekuni hobi. Suka menulis, mulailah menulis dengan semangat. Suka aktivitas sosial, tekuni. Suka menggambar, mendesain, tekuni. Apapun hobi kalian, tekuni, boleh jadi itu menjadi jalan masa depan yg lebih baik. Masa depan, akan dimiliki oleh orang2 kreatif, produktif. Sekecil apapun sebuah hobi, itu bisa menakjubkan saat kalian menekuninya dan menjadi terbaik di bidang itu.
7. Sayangi teman2 kalian
Barangsiapa yg di usia 18 tahun memiliki hubungan pertemanan yg menyenangkan, maka besok lusa, dia akan punya teman2 terbaik. Teman di sekolah, teman di sekitar rumah, teman sesama penyuka hobi tertentu, dsbgnya, dsbgnya. Barangsiapa yg di usia 18+ tahun tdk punya teman, susah membayangkan besok lusa punya teman2 terbaik. Tidak selalu benar, tapi ini menarik dipikirkan. Carilah teman2 terbaik, yg saling menasehati, saling belajar, bukan cuma asyik seru2an saja.
8. Hormati orang tua kalian
Usia 18 tahun itu rentan dengan kabur dari rumah, bertengkar dgn orang tua, dll. Tapi jangan lakukan itu. Bahkan saat kalian tidak paham apa alasannya, selalu dengarkan orang tua, patuhi mereka.
9. Jangan coba-coba tergoda hal negatif
Terakhir, JANGAN pernah coba2 melakukan hal negatif yang amat terlarang. Daftarnya panjang, kalian bisa menuliskannya sendiri. Bentengi diri kalian dari hal2 tersebut, mulai dari memilih teman yg baik, jangan mau terpancing coba2. Sibukkan diri, biar tdk tergoda, lebih baik habiskan waktu di rumah bersama keluarga daripada keluyuran tdk jelas.
Masa muda itu singkat tapi sangat penting utk pondasi masa depan. Ketahuilah, meski mereka tidak pernah mau mengakuinya, adalah fakta, jutaan orang dewasa hari ini menyesal kenapa dulu saat usia muda tdk mulai serius menata hidupnya. Jadi tidak perlu ditambahi lagi jumlahnya. Besok lusa, jika hidup kita ngaco, eror, penuh masalah, boleh jadi itu berkorelasi erat dgn usia 18 tahun dulu. Pikirkanlah.
Diambil dari akun facebook Tere Liye
Support Blog ini dengan berkunjung dan berbelanja online di situs https://www.lapakdigital.web.id, klik disini Informasi Produk Digital, produk rumahan, peluang usaha online